DISEMINASIKAN STANDAR BUDIDAYA CABAI UNTUK PRODUKSI LEBIH BAIK
Bintan – Dalam upayanya meningkatkan produksi cabai sebagai dukungan pengendalian inflasi di Kepulauan Riau, BSIP Kepri terus mendampingi petani petani cabai termasuk di Kabupaten Bintan. Diseminasi standar budidaya cabai, kali ini (28/12/2023) dilakukan BSIP Kepri di Kelompok Tani Wahono Tani kawasan pertanian hortikultura Gunung Lengkuas, Bintan Timur.
Kepala BSIP Kepri, Dr. Ruslan Boy, S.P., M.Si. bersama dengan Sub Koordinator Program dan Evaluasi, serta penyuluh pertanian, mengunjungi lahan cabai milik Ketua Poktan Wahono Tani, Angggit Wisono di Desa Sungai Enam, Kecamatan Bintan Timur. Cabai merupakan salah satu komoditas unggulan poktan tersebut yang memiliki peranan penting dalam lika-liku usaha tani yang mereka kembangkan selain sayuran gantung. Hasil yang tinggi tentunya menjadi dambaan setiap anggota poktan. Namun pada budidayanya mereka kerap menghadapi kendala seperti yang dialami saat ini, yaitu cuaca.
Tingginya intensitas dan curah hujan menyebabkan beberapa serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) meningkat. Perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian agar hasil produksi tidak menurun dan lebih terstandar. Untuk mengatasinya, BSIP Kepri sesuai tugas dan fungsinya, mendiseminasikan standar budidaya cabai yang sesuai dengan Praktik Hortikultura yang Baik (Permentan RI Nomor 22 Tahun 2021).
Dalam keterangannya kepada petani, Kepala Balai, Dr. Ruslan Boy menyampaikan beberapa point penting dalam budidaya cabai yang terstandar, khususnya dalam menghadapi cuaca yang kurang bersahabat. “Pentingnya penggunaan varietas unggul perlu digaris bawahi. Benih unggul bersertifikat akan menjadikan tanaman cabai tahan terhadap serangan hama dan penyakit, meskipun pada kondisi hujan terus menerus hampir setiap hari seperti saat ini. Disisi lain, standar pemupukan dengan menerapkan 5 tepat, yaitu tepat dosis, tepat waktu, tepat cara, tepat sasaran, serta tepat jenis dapat mendukung pertumbuhan tanaman cabai menjadi lebih baik dan menghasilkan meskipun di musim penghujan.”, terangnya.
Kehadiran BSIP Kepri mendapatkan apresiasi dari petani. Anggit selaku ketua poktan yang haus akan informasi teknologi budidaya pertanian, sangat tertarik dengan diskusi yang berlangsung siang itu di lapangan maupun di kediaman beliau. Upaya-upaya budidaya cabai terstandar akan mulai diterapkan untuk memperbaiki kualitas tanaman dan buahnya nanti. Begitu juga dengan standar praktik hortikultura yang baik yang didiseminasikan. Antusias dan semangat menerapkannya pada tanaman sayur dan buah lainnya mulai tampak.
Standardisasi memang sudah saatnya perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil produksi cabai agar tidak kalah saing di pasaran. Apalagi cabai menjadi salah satu kebutuhan pokok yang mempengaruhi inflasi. Kedepannya, melalui para penyuluhnya, BSIP Kepri akan melakukan pendampingan penerapan standardisasi tersebut agar produksi cabai maupun tanaman hortikultura lainnya yang dikembangkan akan terus meningkat dan terstandar.